JARINGAN XYLEM FLOEM
KELOMPOK 1 :
170205001 CLARA SHERINA
170205002 JUMIATI Br Sembiring
170205003 YULIA FADILA
170205004 RULITA PRIANDINI
170205005 ROSMINAR DACHI
170205008 PUPUT FRANSISKA HAREFA
170205009 FITRI MAHDANI
170205010 ANTHONY WILLY A.TAMPUBOLON
170205011 BINTANG PRATIWI NAINGGOLAN
170205012 NIEN OCTCLARA BUULOLO
KELAS : M.G 2.1
DOSEN PEMBIMBING : ALFI SAFITRI M.Pd
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENGANGKUT
170205001 CLARA SHERINA
170205002 JUMIATI Br Sembiring
170205003 YULIA FADILA
170205004 RULITA PRIANDINI
170205005 ROSMINAR DACHI
170205008 PUPUT FRANSISKA HAREFA
170205009 FITRI MAHDANI
170205010 ANTHONY WILLY A.TAMPUBOLON
170205011 BINTANG PRATIWI NAINGGOLAN
170205012 NIEN OCTCLARA BUULOLO
KELAS : M.G 2.1
DOSEN PEMBIMBING : ALFI SAFITRI M.Pd
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENGANGKUT
XYLEM DAN FLOEM
Landasan
Teori
Jaringan pengangkut (vascular tissue)
adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh
dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara
yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Jaringan
adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan
hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukung pertumbuhan pada
tumbuhan.
Jaringan
tumbuhan terbentuk karena berlangsungnya pembelahan dari sel-sel, yang dalam
hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan dengan erat
antara yang satu dengan yang lainnya. Selanjutnya pembentukkan
jaringan- jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan
pembentukkan berbagai alat pada tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah
dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu
proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan meristem yang mampu membelah terus
menerus dan membentuk sel-sel baru.
(Waluyo, 2006: 71). Menurut Joko Waluyo (2006:
71), jaringan meristem adalah sel sel muda yang selau membelah. Jaringan
meristem terdiri atas jaringan embrional, yaitu jaringan yang terdapat pada
lembaga tetapi tidak mengalami diferensiasi atau mengadakan pembagian tugas.
Jaringan
meristem terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium. Berdasarkan
letaknya dalam tumbuhan ada tiga macam yaitu meristem apikal, meristem lateral
dan meristem interkalar. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan di ujung
akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa, misalnya di
pangkal luas batang rumput. Meristem lateral terdapat pada kambium
pembuluh dan kambium gabus.
Fungsi utama
sel sel meristematik adalah mitosis. Bentuk selnya tipis dan berdinding
tipis dan tanpa vakuola. Jaringan meristem terletak pada ujung akar dan
batang. Mitosis pada jaringan meristem menghasilkan sel sel baru untuk
pertumbuhan tanamannya. Sel sel yang terbentuk melalui proses mitosis tersebut
akan berdiferensiasi membentuk beberapa tipe jaringan.Disamping itu, dikenal
juga meristem primer dan meristem sekunder yang didasarkan pada asal-usulnya.
Secara kesepakatan,meristem primer adalah sel yang berkembang secara langsung
dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat embrio.Meristem sekunder adalah
jaringaan yang berkembang dari jaringan dewasa yang masih tetap dapat
berdiferensiasi (Mulyani, 2006:84).
Menurut Joko Waluyo (2006: 77), jaringan epidermis
merupakan jaringan terluar tumbuhan yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan mulai
dari akar, batang hingga daun. Epidermis biasanya hanya terdiri atas selaput
sel yang pipih dan rapat. Pada epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan
didalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis dapat
juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup
pada stomata dan spina. Epidermis seperti halnya kulit pada tubuh kita,
merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan
organisme organisme patogenik. Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan
struktural yang terdapat pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan
berkontak dengan tumbuhan (Agrios, 1996). Ketebalan dan kekuatan dinding bagian
luar sel sel epidermis merupakan faktor penting dalam ketahanan beberapa
jenis tumbuhan terhadap patogen tertentu (Aliah, 2015: 36).
A.Jaringan
penguat
Jaringan penguat merupakan jaringan mekanik yang
berfungsi memperkokoh tubuh tumbuhan. Jaringan penguat tersusun atas dua
jaringan penyususn jaringan penguat, yaitu jaringan kolenkim dan
sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan yang berdinding tebal
dan secara khusu dikembangkan di sudut sudut sel. Jaringan kolenkim berfungsi
memberi tunjangan mekanis bagi tumbuhan. Biasanya terdapat pada tubuh tumbuhan
yang tumbuh secraa cepat dan perlu diperkuat. Misalnya batang tumbuhan,
tangkai daun, tangkai daun bunga, dan ibu tulang daun (Kimball, 2003: 113).
Jaringan sklerenkim tersusun atas sel sel dengan dinding sekunder yang tebal.
Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penyokong atau penguat dan biasanya
juga sebagai pelindung. Sel sklerenki dibedakan menjadi dua, yaitu serabut sklerenkim
dan sklereid. Serabut sklerenkim berbentuk panjang, ramping, berujung runcing
dan berdinding tipis yang bersifat elastis. Sifat elastis ini berguna
bagi tumbuhan untuk kembali pada posisi semula ketika tumbuhan tersebut
bergerak atau tertiup angin.
Sklereid merupaan sel yang lebih pendek dibandingkan
serabut sklerenkim yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari hewan
herbivora. Sklereid terdapat pada daun, batang, buah dan biji (Waluyo, 2006:
81).
B.Jaringan
pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas xilem
dan floem. xilem merpakan jaringan campuran yang terssun atas beberapa tipe sel
diantaranya ialah pembuluh xilem dan trakeid xilem.
Jaringan Xilem dan Floem Setiap makhluk hidup tersusun atas organ organ yang bekerjasama membentuk
sistem. Tak terkecuali dengan tumbuhan, tumbuhan juga terdiri dari beberapa
organ, seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Akar berfungsi
menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Batang berguna menyalurkan air
dan garam mineral dari akar ke daun, serta menyalurkan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh. Daun berguna sebagai tempat melakukan
fotosintesis, sedangkan bunga dan biji berperan dalam perkembang biakan pada
tanaman. Lalu buah merupakan tempat cadangan makanan pada tumbuhan.
jaringan epidermis, jaringan parenkim dan jaringan
pengangkut merupakan jaringan pokok yang ada pada setiap bagian pada tumbuhan.
Namun, jaringan parenkin berkembang menjadi jaringan penguat dibeberapa bagian
tumbuhan. Jaringan lainnya yang terdapat pada tumbuhan adalah jaringan maristem
a.Xilem
Xilem berasal
dari bahasa Yunani, xylos yang berarti kayu, oleh karena itu, makanya xilem
juga disebut pembuluh kayu. Xilem merupakan jaringan pengangkut, yang tersusun
dari jaringan yang sangat komplek dan terdiri dari beberapa tipe sel. trakea
dan trakeid merupakan jaringan penyusun utama dari xylem. Sel sel ini berfungsi
sebagai pengangkut air dan zat zat yang terlarut didalamnya dari akar menuju
daun. Trakeid merupakan sel-sel tabung berdinding tebal. Berbeda dengan trakea
ada pada ukurannya, yang mana sel-sel trakea lebih pendek dan memiliki bentuk
lebih lebar daripada trakeid, sehingga air lebih banyak yang melewati trakeid.
Trakea juga memiliki ujung yang rata. Ujung dinding sel trakea akan larut
hingga menyebabkan isi sitoplasma juga ikut mati ketika matang. Sehingga jika
pembuluhu mati saling terhubun, akan menjadi tempat mengalirnya air maupun
mineral.
B.Floem
Floem merupakan
jaringan pengangkut yang berfungsi mengantarkan kasil fotosintesis keseluruh
bagian tumbbuhan. Floem juga disebut sebagai pembuluh tapis, karena terdapat
sel sel tapis yang mirip dengan saringan. Pada batang tumbuhan dikotil, floem
terletak di sebelah luar dari xylem. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut :
- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat
- Parenkim floem, selnya hidup memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.
Alat
1.Deck glass
2.Objeck glass
3.Pisau/silet
4.Mikroskop
Bahan
1.Sampel
2.Kloralhidrat
3.Aquadest
Prosedur kerja
1.Potong atau sayat sampel menggunakan pisau atau silet
2.Letakan sayatan sampel ke atas objeck glass
3.Tetesi sampel mengguanakan larutan kloralhidrat/aquadest
4.Tutup sampel menggunakan deck glass
5.Amati sampel di bawah mikroskop
PEMBAHASAN
Klasifikasi
tanaman seledri (Apium graveolens L.)
·
Kingdom :
Plantae
·
Divisi :
Spermatophyta
·
Subdivisi :
Angiospermae
·
Class :
Dicotyledonae
·
Ordo :
Apiales
·
Famili :
Apiaceae
·
Genus :
Apium
·
Spesies :
Apium graveolens L. (Backer C.A, 1995)
Klasifikasi bunga sepatu
·
K dom : Plantae
·
Divisi : Magnoliophyta
·
Kelas : Magnoliopsida
·
ing
·
Ordo : Malvales
·
Famili : Malvaceae
·
Genus : Hibicus
·
Spesies : Hibicus
rosa-sinensis L.
Klasifikasi Tanamana Cabe Merah
- Kingdom / kerajaan : Plantae ( Plant )
- Sub kingdom / kerajaan : Tracheabionta ( Vascular Plants )
- Super division / super divisi : Spermatophyta ( Seed Plant )
- Division /divisi : Magnoliophyta ( Flowering Plant )
- Classing / kelas : Magnolipsida ( Dycotyledons)
- Sub classis / sub kelas : Asteredae
- Ordo / bangsa: Solanales
- Famili /suku : Solanaceae ( Potato family )
- Genus / marga : Capsicum L. ( pepper )
- Species / jenis spesies: Capsicum annuum L
- Binominal Name / Nama latin : Capsicum annuum L
- Common Name / Nama umum : Cayenne Pepper ( Chili Pepper )
·
Divisio
: Spermatophyta
·
Sub divisio : Angiospermae
·
Ordo
: Poales,
·
Famili
: Graminae
·
Genus
:
Oryza Linn
· Klasifikasi Tanaman Mangga
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Spindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica.
Klasifikasi Tanaman Bayam
·
Kingdom : Plantae
·
Sub kingdom : Tracheobionta
·
Sub Divisi : Spermatophyta
·
Division : Magnoliophyta
·
Class : Magnoliophyta
·
Sub Classis : Caryophyllidae
·
Famili : Amaranthacea
·
Genus : Amaranthus
·
Species : Amaranthus L. (
Amaranthus sp.)
Klasifikasi tanaman pepaya
·
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
·
Subkingdom : Tracheobionta (
Tumbuhan berpembulu )
·
Super Divisi : Spermatophyta (
Menghasilkan biji )
·
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan
berbunga )
·
Kelas : Magnoliosida ( berkeping
dua / dikotil )
·
Sub Kelas : Dilleniidae
·
Famili : caricaceae
·
Genus : Carica
·
Spesies : Carica papaya L
PEMBAHASAN
Pada dasarnya air yang berada didalam tanah
masuk kedalam tanaman melalui akar yang masuk malalui jaringan xilem. Seperti
yang telah dikemukakan oleh E. Munch dari jerman pada tahun 1930. beliau
mengatakan bahwa dinding sel dari keseluruhan tanaman dan pembuluh xilem dapat
dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang disebut sebagai apoplas. Dari hasil
pengamatan yang ada di laboratorium fisiologi tumbuhan pada tanggal 23 Oktober
yang lalu di hasilkan bahwa tanaman allamanda pada perlakuan kontrol mengalami
pertumbuhan karena pada perlakuan kontrol air yang ada di dalam botol selai
mengalami penurunan itu berarti xilem pada batang tanman allamanda masih
berfungsi walau tidak berfungsi seutuhnya. Hal ini sama dengan pernyatan prof.
Benyamin lakitan dalam bukunya “Fisiologi Tumbuhan” beliau mengatakan bahwa
dinding pembuluh xilem tersusun dari senywa yang bersifat hidrofilik, yakni
selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Adanya tenaga tarikan terhadap kolom air didalam pembuluh secara sederhana dapat dibuktikan dengan memotong tangkai daun atau batang tanaman. Peryatan tersebut merupan teori dari serapan dan pengangkutan air, maka dari itu pad perlakuan yang diberikan pada tanaman allamanda melalui xilem tertutup berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan tarikan terhadap air maka yang terjadi tanaman akan layu dan apabila sampai tanaman mengalami kekurangan air dan mati.
Perlakuan yang dibeikan pada tanaman allamanda di dalam praktikum ini berkaitan erat dengan teori kapilaritas. Teori ini adalah merupakan gejala akibat interaksi antara permukaan benda padat dengan benda cair yang menyebabkan ganguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula datar menjadi agak berkurang. Didalam pipa kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan tertarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) didalam pipa. Tinggi permukaan yang ada didalam botol selai sangat tergantung pada diameter botol selai tesebut.
Floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Air pada botol selai yang ketiga ini mengalami penurangan air yang cukup banyak dengan notasi nilai 0,6.
Dari pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
Mekanisme pengangkutan melalui floem dianalogikan sebagai dengan model Munch dengan menggunakan osmometer. Osmometer pertama diasosiasikan dengan daun sedangkan kedua diasosiasika sebagai organ- organ penenerima (sebagai limbung, misalnya buah, jaringan meristeman dan akar). Perbedaan antara antara osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan limbungnya. Hal ini menunjkan bahwa tanaman allamanda yang diberi perlakuan dengan floem tertutup masih mampu mempertahankan kadar air yang ada pada tubuh tumbuhan tersebut. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui sesungguhnya tanaman apapun akan tetap bisa mempertahankan kadar air dalam tubuh tumbhan tersebut asalkan pada jaringan xilem tidak tertutupi atau mati dikarenakan terpotong. Pembuluh xylem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu system yang kontinyu, berhubungan satu sama lain. Air dapat naik dari akar melalui jaringan xylem yang dipengaruhi oleh proses transpirasi tumbuhan, air akan hilang dalam bentuk uap dari permukaan daun. Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsure hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama daun, melalui pembuluh xylem..
Pada xylem tertutup, tanaman masih dapat mengabsorbsi air akibat transpirasi. Pada keadaan ini tanaman masih mempunyai jaringan pengangkut air dan masing-masing dapat berfungsi dengan baik. Pada kontrol baik jaringan tanaman floem maupun jaringan xylem dibiarkan terbuka, sehingga jaringan xylem masih berfungsi dengan baik.
Pada floem tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah floem.
Proses transpirasi mempengaruhi laju kecepatan air, dimana air akan dapat naik dari akar ke daun, dimana air akan menjadi bentuk uap yang hilang dari permukaan daun. Transpirasi akan menimbulkan tarikan transpirasi yang akan memaksa air naik ke atas. Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
Setelah diperhitungkan dapat diketahui bahwa air yang lebih banyak hilang terdapat pada perlakuan pada volume 1 xylem tertutup, sedangkan pada kontrol dan floem tertutup air yang hilang lebih sedikit, tetapi untuk volume 2 jumlah air yang hilang sama semua atau tak ada bedanya sedikitpun.
Bila translokasi xylem dan system pembuluh merupakan suatu proses transport pasif dimana terjadi evaporasi air dari daun turut mempengaruhi maka translokasi floem tergantung pada metabolisme. Menurut hipotesis aliran massa, proses penyimpanan pada sumber dan pemakaian sink cukup untuk menggerakkan aliran gula melalui tabung tapis. Tetapi beberapa ahli fisiologi tumbuhan, memandang proses penyimpanan dan pemakaian kurang memadai dan mereka lebih mendukung mekanisme aliran massa yang disertai suatu proses pemompaan aktif yang terjadi didalam tapis sendiri.
Adanya tenaga tarikan terhadap kolom air didalam pembuluh secara sederhana dapat dibuktikan dengan memotong tangkai daun atau batang tanaman. Peryatan tersebut merupan teori dari serapan dan pengangkutan air, maka dari itu pad perlakuan yang diberikan pada tanaman allamanda melalui xilem tertutup berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin dan tidak bisa melakukan tarikan terhadap air maka yang terjadi tanaman akan layu dan apabila sampai tanaman mengalami kekurangan air dan mati.
Perlakuan yang dibeikan pada tanaman allamanda di dalam praktikum ini berkaitan erat dengan teori kapilaritas. Teori ini adalah merupakan gejala akibat interaksi antara permukaan benda padat dengan benda cair yang menyebabkan ganguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula datar menjadi agak berkurang. Didalam pipa kecil, hal ini menyebabkan naiknya permukan cairan. Hal ini disebabkan karena cairan tertarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi. Secara visual hal ini terlihat dari bentuk permukaan cairan (meniscus) didalam pipa. Tinggi permukaan yang ada didalam botol selai sangat tergantung pada diameter botol selai tesebut.
Floem tertutup merupakan perlakuan kedua dari jaringan pengangkut air. Hasil dari pengamatan menyatakan keadaan air mengalami kapilaritas. Air pada botol selai yang ketiga ini mengalami penurangan air yang cukup banyak dengan notasi nilai 0,6.
Dari pengamatan yang dilakukan di laboratorium menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem tertutup oleh lapisan vaselin maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Hal ini disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
Mekanisme pengangkutan melalui floem dianalogikan sebagai dengan model Munch dengan menggunakan osmometer. Osmometer pertama diasosiasikan dengan daun sedangkan kedua diasosiasika sebagai organ- organ penenerima (sebagai limbung, misalnya buah, jaringan meristeman dan akar). Perbedaan antara antara osmometer dengan pengangkutan floem yang sesungguhnya terletak pada sumber dan limbungnya. Hal ini menunjkan bahwa tanaman allamanda yang diberi perlakuan dengan floem tertutup masih mampu mempertahankan kadar air yang ada pada tubuh tumbuhan tersebut. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui sesungguhnya tanaman apapun akan tetap bisa mempertahankan kadar air dalam tubuh tumbhan tersebut asalkan pada jaringan xilem tidak tertutupi atau mati dikarenakan terpotong. Pembuluh xylem pada akar, batang, dan daun merupakan suatu system yang kontinyu, berhubungan satu sama lain. Air dapat naik dari akar melalui jaringan xylem yang dipengaruhi oleh proses transpirasi tumbuhan, air akan hilang dalam bentuk uap dari permukaan daun. Air diserap tanaman melalui akar bersama-sama dengan unsure hara yang terlarut didalamnya, kemudian diangkut kebagian atas tanaman terutama daun, melalui pembuluh xylem..
Pada xylem tertutup, tanaman masih dapat mengabsorbsi air akibat transpirasi. Pada keadaan ini tanaman masih mempunyai jaringan pengangkut air dan masing-masing dapat berfungsi dengan baik. Pada kontrol baik jaringan tanaman floem maupun jaringan xylem dibiarkan terbuka, sehingga jaringan xylem masih berfungsi dengan baik.
Pada floem tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak harus mengabsorbsi air, dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai pengangkut air dari akar ke daun adalah jaringan xylem. Sedangkan jaringan yang menyebarkan hasil fotosintesis adalah floem.
Proses transpirasi mempengaruhi laju kecepatan air, dimana air akan dapat naik dari akar ke daun, dimana air akan menjadi bentuk uap yang hilang dari permukaan daun. Transpirasi akan menimbulkan tarikan transpirasi yang akan memaksa air naik ke atas. Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
Setelah diperhitungkan dapat diketahui bahwa air yang lebih banyak hilang terdapat pada perlakuan pada volume 1 xylem tertutup, sedangkan pada kontrol dan floem tertutup air yang hilang lebih sedikit, tetapi untuk volume 2 jumlah air yang hilang sama semua atau tak ada bedanya sedikitpun.
Bila translokasi xylem dan system pembuluh merupakan suatu proses transport pasif dimana terjadi evaporasi air dari daun turut mempengaruhi maka translokasi floem tergantung pada metabolisme. Menurut hipotesis aliran massa, proses penyimpanan pada sumber dan pemakaian sink cukup untuk menggerakkan aliran gula melalui tabung tapis. Tetapi beberapa ahli fisiologi tumbuhan, memandang proses penyimpanan dan pemakaian kurang memadai dan mereka lebih mendukung mekanisme aliran massa yang disertai suatu proses pemompaan aktif yang terjadi didalam tapis sendiri.
KESIMPULAN
1. Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas
tumbuhan (daun) untuk melakukan fotosintesis.
2.Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
3. Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu. transportasi dari akar ke
daun melalui pembuluh xylem..
4 Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi
factor dari tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
5. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk
uap darijaringan tumbuhan melalui stomata.
6. Air dapat naik ke atas tubuh tumbuhan disebabkan kecilnya laju absorbsi
oleh akar dibandingkan laju transpirasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Lakitan, Benjamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Salisbury, B. Frank dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid
I . ITB: Bandung.
Komentar
Posting Komentar